Selasa, 04 Maret 2014

Yuk Lihat Bagaimana Sekolah di Jepang

oleh: Arief Widiatmoko 




Kali ini akan dibahas sedikit mengenai keadaan sekolah di Jepang dan kita bisa melihat kesamaan dan perbedaan dengan sekolah yang ada di Indonesia. Yuk simak artikel di bawah.

Sekolah Jepang mengalami perubahan setelah Perang Dunia ke II. Sistem yang lama 6-5-3-3 diubah menjadi sistem 6-3-3-4 (6 tahun sekolah dasar, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA dan 4 tahun universitas) mengacu pada sistem Amerika. Wajib belajar di Jepang adalah 9 tahun, 6 tahun sekolah dasar dan 3 tahun SMP.

Jepang memiliki populasi teredukasi terbaik sedunia, dengan 100% populasi menamatkan wajib belajar 9 tahun dan memiliki tingkat buta aksara 0%. Sedangkan yang meneruskan ke tingkat SMA mencapai lebih dari 96% diseluruh negeri dan mencapai 100% di kota-kota. Angka untuk siswa drop out ditingkat SMA adalah 2% dan telah meningkat. Sekitar 46% dari seluruh siswa yang menamatkan SMA melanjutkan ke Universitas ataupun mengejar diploma.

Kementrian Pendidikan secara khusus mengawasi kurikulum, buku sekolah, kelas dan menjaga level pendidikan yang seragam di seluruh negeri. Sebagai hasilnya, standar pendidikan yang tinggi bisa tercapai.

Kehidupan Siswa

Kebanyakan sekolah memiliki 3 sistem tahun sekolah dengan tahun ajar baru mulai di bulan april. Sistem pendidikan modern dimulai sejak tahun 1872, dan mengambil model sistem sekolah Prancis, dimana dimulai di bulan April. Tahun fiskal di jepang dimulai di bulan April dan berakhir dibulan Maret di tahun berikutnya, dimana akan lebih memudahkan di banyak aspek.

April adalah puncak musim semi dimana bunga sakura (bunga yang paling disukai di Jepang) mekar dan waktu yang sangat tepat untuk memulai sesuatu yang baru di Jepang. Perbedaan di sistem tahun ajar sekolah ini membuat siswa yang ingin melanjutkan sekolah di Amerika menjadi tidak efisien dimana setengah tahun dihabiskan hanya untuk menunggu dan bahkan setahun lagi terbuang ketika kembali ke sistem universitas jepang dan harus mengulang 1 tahun.

Terkecuali untuk tingkat bawah sekolah dasar, hari biasa sekolah disetiap minggu adalah 6 jam, dimana membuatnya menjadi hari sekolah terlama di dunia. Bahkan setelah selesai sekolah, anak-anak memiliki latihan dan tugas rumah yang membuat mereka selalu sibuk. Hari libur adalah 6 minggu di musim panas dan sekitar 2 minggu setiap musim dingin dan musim semi. Sering mereka mendapat tugas rumah disetiap liburan mereka.

Setiap kelas memiliki ruangan yang tetap dimana siswa mengikuti semua pelajaran, kecuali untuk latihan praktek dan tugas di laboratorium. Selama pendidikan dasar, umumnya, satu guru mengajar semua pelajaran disetiap kelas. Sebagai hasil dari pertumbuhan populasi setelah perang dunia ke II, jumlah siswa yang berada di sekolah dasar ataupun SMP perkelasnya hingga melebihi 50 siswa, tetapi sekarang dijaga untuk berada dibawah 40 siswa per kelas. Di sekolah dasar dan SMP negeri, makan siang (kyuushoku) disediakan dengan standar menu, dan disantap di dalam ruangan kelas. Hampir semua SMP mewajibkan siswa mereka untuk mengenakan seragam sekolah (seifuku).

Sedangkan untuk siswa SMA, mereka tidak mengendarai mobil untuk berangkat sekolah. Kebanyakan dari mereka berjalan kaki ataupun mengendari sepeda jika jarak ke sekolah tidak terlalu jauh. Di situasi yang berbeda, siswa harus mengendarai bus atau kereta, seringkali menyambung kendaraan beberapa kali untuk mencapai sekolah mereka. Sudah menjadi biasa untuk siswa menghabiskan 2 jam atau lebih dalam sehari di transportasi umum. Setelah SMA, siswa masuk ke universitas berdasarkan pada standarisasi nilai ujian masuk perguruan tinggi. Dan hasilnya, beberapa siswa menempuh perjalanan yang jauh untuk bersekolah di perguruan tinggi tadi. Sekolah dimulai pukul 08.30, dimana siswa harus berangkat dari rumah sejak pukul 06.30. Sementara beberapa siswa tidur atau belajar selama perjalanan ke sekolah. Kebiasaan siswa ketika berangkat ke sekolah diatur dalam kebijakan sekolah. Kebijakan ini dapat melarang kegiatan publik tertentu - mengunyah permen karet, memakan makanan kecil, membaca buku ketika berjalan - apapun yang bisa membuat reputasi sekolah menjadi jelek. Dalam prakteknya, bagaimanapun, kebiasaan siswa menjadi lebih santai ketika mereka jauh dari sekolah.

Perbedaan besar antara sistem sekolah di Jepang dan sistem sekolah di Amerika adalah orang Amerika menghormati individualitas sedangkan orang Jepang mengontrol individu dengan mengamati peraturan grup. Ini menjawab karakteristik orang Jepang yang memiliki kebiasaan grup.

- See more at: http://www.kesekolah.com/solusi-pendidikan/yuk-lihat-bagaimana-sekolah-di-jepang.html#sthash.u2KZVgcN.dpuf
Lifelong Education (Belajar Sepanjang Hayat). Dengan ilmu, semua menjadi mudah. Dengan seni, semua menjadi indah. Dengan agama, semua menjadi terarah. Kebersihan adalah Pangkal Kesehatan.