Kamis, 30 Januari 2014

Manfaat Berwudhu Sebelum Tidur


Berwudhu Sebelum Tidur


Memang ini kedengarannya sepele. Tapi jangan anggap enteng soal ini, pasalnya Rasulullah senantiasa wudhu sebelum tidur. Berwudhu, disamping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan dan memiliki Rahasia Tersembunyi. Secara tidak sadar, kita selalu menyepelekan hal berwudhu. Karena sesungguhnya berwudhu tidak sekedar membasahkan muka dari air saja. Simak lebih lanjut kutipan di bawah ini.
Peneliti dari Universitas Alexsandria, dr musthafa syahatah, yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu.
Dengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan, kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu, kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita.
Lalu, bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur? Nah, para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan, sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka.
Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci. Jika seseorang berada dalam keadaan suci, berarti ai dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
Hal ini juga ditulis dalam kitab tanqih al-Qand al-Hatsis karangan syekh muhamad bin umar an-nawawi al-mantany. Dari umar bin harits bahwa nabi bersabda: “Barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu, maka apabila mati disaat tidur maka matinya dalam keadaan syahid disisi allah. Maksudnya orang yang berwudhu sebelum tidur akan memperoleh posisi yang tinggi disisi Allah.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa berwudhu sebelu tidur merupakan anjuran nabi yang harus dikerjakan bila seseorang ingin memperoleh kemuliaan disisi Allah.


Manfaat Berwudhu Sebelum Tidur
Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek. 
Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih. 
Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan do’a perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.

Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam Sunnah
Jauh-jauh hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap.
Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda, “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini. 
Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara’ bin Azib radliyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya; “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim). 
Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.
Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut. Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata, “Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut.” 

Rahasia Cantik Wanita dengan Air Wudhu
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kai, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dlm perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yg baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ALLAH tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi DIA hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-NYA bagimu supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maidah: 6).

Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan tentang wudhu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka, yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut.
Ulama fiqih juga menjelaskan bahwa wudhu juga merupakan upaya untuk memelihara kebersihan. Daerah yang dibasuh dengan air wudhu seperti tangan, daerah muka, dan kaki merupakan bagian yang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Oleh karena itu, daerah tersebut harus dibasuh untuk menghindari penyakit kulit yang umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan seperti sela-sela jari tangan, kaki, dan belakang telinga.
Republika pada 5/03/07 yang lampau, "dokter Ahmad Syauqy Ibrahim peneliti hidung, penyakit dalam, dan penyakit jantung di London mengatakan : "Para pakar sampai kepada kesimpulan: Pencelupan anggota tubuh ke air akan mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan pada syaraf dan otot, menormalkan detak jantung, kecemasan dan insomania (susah tidur)". Nah dari laporan tersebut bisa kita tarik kesimpulan, bahwa air wudhu mampu menjaga wajah wanita tetap cantik.
Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayers a Sport for the Body and Soul” menjelaskan bahwa wudhu dapat mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Apabila dibersihkan dengan air (terutama saat berwudhu), maka bahan kimi tersebut akan larut bersama air. Selain itu, wudhu juga dapat membuat seseorang menjadi tampak lebih muda.
Di dalam buku Mukjizat Berwudhu karya Drs. Oan Hasanuddin, R.O, Akp, MA. dijelaskan bahwa anggota badan yang dibasuh air wudhu memiliki titik akupresure dan akupunktur yang sangat bermanfaat bagi kesehatan seseorang. Titik-titik tersebut merupakan bagian titik pijat dan akupunktur untuk mengobati berbagai macam penyakit. 
Catatan:
Memang terdapat penelitian dan terbukti bahwa wudhu dapat membuat Anda lebih cantik, tetapi janganlah berwudhu karena hanya mengejar niat ini. Baiknya, apa-apa yang Anda lakukan selalu arahkan untuk mencapai Ridha Allah SWT.

Keyword: Manfaat dan Rahasia Tersembunyi Dibalik ber-Wudhu Sebelum Tidur
Source: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/manfaat-wudhu-sebelum-tidur.html

Diambil dari: 
http://www.akhbarislam.com/2013/07/manfaat-dan-rahasia-tersembunyi-dibalik.html

Selasa, 21 Januari 2014

Mari Berhemat! Gunakan Air Seperlunya

“MENGELOLA AIR BEKAS WUDLU YANG
TERSIA-SIAKAN”
(Pembelajaran untuk Peduli Lingkungan)

Oleh: Muh. Ali Ma’sum, S.Ag

Ditulis untuk diajukan:
Penghargaan Anugerah Pendidikan Lingkungan Tingkat Kabupaten Madiun Tahun 2011
yang diselenggarakan kerjasama: Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun


Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling vital untuk memenuhi hajat hidup tidak saja manusia tetapi juga hewan dan tanaman. Namun berbeda antara manusia dengan makhluk yang lain, manusia membutuhkan air yang bersih untuk kebutuhan hidupnya terutama untuk makan dan minum, sedangkan hewan dan tumbuhan tidak membutuhkan yang bersih yang penting tidak mengandung zat racun.
Kebutuhan akan air bersih di beberapa daerah mengalami kendala. Sebagai contoh daerah yang mengalami kekeringan karena sumber mata air terlalu dalam, atau sebaliknya yang tertimpa banjir, baik karena hujan maupun karena air laut yang pasang, dan juga karena kebocoran gas. Sementara di sisi lain kita mengamati perilaku kebanyakan umat Muslim berlebih-lebihan (melakukan pemborosan) dalam penggunaan air. Meskipun dengan dalih ibadah melaksanakan perintah Allah SWT. Misalnya berwudlu sambil sendau gurau dan berwudlu dengan jumlah basuhan yang melebihi 3 kali.
Sebenarnya ajaran Agama Islam sendiri pun juga banyak memberikan peringatan kepada para pemeluknya untuk tidak melakukan sesuatu hal yang melewati batas. Namun kebanyakan mereka tidak menyadari bahwa apa yang menjadi kebiasaan mereka itu sebenarnya termasuk larangan Allah SWT.


Rumusan Masalah
Maka dari itu kami berkeinginan untuk mengungkapkan permasalahan sebagai berikut:
1.      Mengapa air-air bekas wudlu perlu dikelola?
2.      Bagaimana cara mengelola air-air bekas wudlu?
                                       
Pembatasan Masalah
Pembahasan makalah ini kami batasi lingkup SMP Negeri 2 Sawahan, Kabupaten Madiun, yaitu alternatif pengelolaan air bekas wudlu di ling-kungan SMPN 2 Sawahan.

Tujuan Pembahasan
  1. Menyampaikan argumen-argumen mengenai perlunya pengelolaan terhadap air bekas wudlu demi upaya penyadaran untuk berlaku hemat terhadap penggunaan air.
  2. Memberikan alternatif solusi untuk memanfaatkan air bekas wudlu, yang biasanya langsung mengalir menuju selokan (sungai).


KAJIAN TEORI
Kata “mengelola” dalam KBBI bermakna mengolah, menata, meman-faatkan. Air bekas wudlu artinya air suci yang mensucikan berasal dari salah satu dari tujuh jenis (air sumur, air sungai, air sumber mata air, air hujan, air es /salju, air embun dan air laut) yang telah digunakan untuk berwudlu. Yang tersia-siakan artinya terbuang begitu saja atau tidak dimanfaatkan lagi.
Wudlu’ menurut bahasa berarti bersih dan indah. Dan menurut syari’at berarti membersihkan anggota-anggota wudlu’ untuk menghilangkan hadats kecil.[1] Bagi umat Islam berwudlu adalah termasuk salah satu  ibadah yang pokok. Ia adalah bagian dari thaharah (kesucian) selain tayamum dan ghusl (mandi) yang merupakan syarat utama untuk melakukan ibadah mahdhah (langsung antara hamba dengan Allah SWT). Hal tersebut didasarkan pada firman Allah SWT dalam QS. Al Maidah ayat 6: 
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,." (QS. Al Maidah: 6)
Dari ayat tersebut jelas sekali bahwa sebelum mendirikan shalat (hubungan langsung dengan Allah SWT) umat Muslim diperintahkan untuk berwudlu dengan cara yang tersebut dalam ayat di atas. Yang demikian karena Allah SWT maha suci dan hanya akan menerima hamba-Nya kalau dalam suci pula.
Berwudlu itu menggunakan sarana berupa air, dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam syari’at Islam. Di dalam berwudlu umat Islam disunnahkan untuk melakukan masing-masing basuhan sebanyak 3 kali. Umat Islam dalam sehari semalam memerlukan wudlu minimal sebanyak 5 kali.
Allah SWT melarang terhadap hamba-hamba-Nya untuk berperilaku boros, sebagaimana firman-Nya: 
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al Isra’: 27)
Dari ayat tersebut ditegaskan bahwasannya orang-orang yang berperilaku boros itu sebagai saudaranya setan, padahal setan itu kafir terhadap Allah SWT. Pada banyak firman Allah SWT yang lain ditegaskan bahwa setan itu adalah musuh yang nyata bagi anak-cucu Nabi Adam as.
Pada ayat yang lain Allah SWT juga menegaskan: "dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al An’am: 141)

Kita umat manusia diperbolehkan untuk makan, minum, dan berhias tetapi kita dilarang berlebih-lebihan, walaupun terhadap sesuatu yang mubah (boleh). Termasuk dalam hal ini adalah penggunaan air ketika berwudlu. Dalam berwudlu pembasuhan anggota wudlu maksimal tiga kali, lebih dari itu makruh (dibenci), meskipun berwudlunya dengan air sungai, air hujan, air laut sekalipun yang nota bene adalah tidak usah mengeluarkan biaya. Apalagi kalau berwudlunya dengan air bersih yang harus dibayar. Itulah yang menjadi argumen mengapa kita perlu mengelola air bekas wudlu.
Air merupakan kebutuhan vital bagi makhluk hidup, tidak saja manusia namun juga binatang dan tumbuh-tumbuhan.[2]  Ditambah semakin sempitnya lahan untuk cocok tanam,sehingga dibudidayakan menanam pada pot-pot atau polibag.[3] Serta binatang-binatang yang tidak lagi digembalakan namun dikandangkan, kebutuhan minum mereka menjadi kewajiban manusia untuk menyediakan.

Dan mengapa air bekas wudlu yang perlu dikelola, adalah karena air bekas wudlu mempunyai keutamaan-keutamaan sebagai berikut:

  1.      Air yang kita gunakan untuk berwudlu, kelak di hari kiyamat akan menjadi saksi yang melaporkan kesaksiannya kepada Allah SWT. 
  2.      Tetesan-tetesan dari anggota wudlu menjelma menjadi para malaikat Allah SWT. Malaikat Allah tidak akan mati sebelum datang hari Kiyamat. "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. (QS. Ar-Ra’d: 11)
Selain dua hal di atas mengapa air bekas wudlu yang perlu dikelola? Adalah karena air tersebut setelah digunakan untuk berwudlu tidak berubah sifat dan tidak terkontaminasi oleh zat-zat yang berbahaya, karena persyaratan air yang bisa digunakan untuk berwudlu adalah air yang suci dan mensucikan (thayyib-muthayyib).
Jadi jika dimanfaatkan untuk menyirami tanaman-tanaman atau memberi minum hewan ternak akan lebih berkah daripada yang disirami dengan air yang yang bukan air bekas wudlu. Berkah dalam arti bahasa yaitu bertambahnya nilai kebaikan yang ada pada sesuatu. Berkah dalam hal bisa berarti pertumbuhan lebih bagus, bunganya lebih indah menawan, baunya lebih harum, dan buahnya lebih nikmat, vitamin yang halal dan thayyib.

[1] Rifa’i,Muhammad, Drs. H., hal 63
[2] QS. Al Anbiya’: 30, “…. . Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup …..
[3] Sumarsono, Bagyo, Ir.,S.Pd, (2009) hal.18-19.



PENYAJIAN HASIL PENGAMATAN
Di SMP Negeri 2 Sawahan siswa/siswinya 99 % Muslim, juga pendidik dan tenaga kependidikannya 95 % Muslim. Di sana diadakan kegiatan pembiasaan Shalat Dhuha pada jam istirahat bagi siswa/siswi kelas VII dan Shalat Dhuhur berjama’ah setelah jam pelajaran terakhir bagi siswa/siswi kelas VIII dan Shalat-shalat nawafil bagi siswa/siswi kelas IX pada saat jam pelajaran PAI yang dilaksanakan di Mushalla sekolah.
Sebelum melaksanakan shalat para siswa secara bergiliran antri untuk berwudlu. Pada saat antrian wudlu kita amati, beberapa orang siswa melakukan sambil bersendau gurau dengan teman-temannya, padahal air yang mestinya digunakan untuk berwudlu terus mengalir dengan percuma. Pada kesempatan yang lain kita amati beberapa orang siswa berwudlu dengan basuhan pada kaki secara berulang-ulang sampai melebihi 3 kali basuhan. Terkadang juga terjadi namanya anak-anak, menggoda temannya yang sudah wudlu disentuh padahal lain jenis agar batal. Karena batal ia harus wudlu lagi.
Di sisi lain kita mengamati air-air yang habis digunakan untuk wudlu mengalir terbuang begitu saja ke selokan. Padahal kalau kita pikirkan air wudlu itu bersih dan suci dan setelah digunakan wudlupun tetap bersih tidak merubah sifat air tersebut. Seandainya diambil untuk diminumkan ke hewan ternak pun tidak akan berbahaya, juga untuk disiramkan ke tanaman tidak berbahaya. Tetapi air tersebut tidak dimanfaatkan untuk apa-apa, dibuang begitu saja.
Hal ini menandakan bahwa para siswa belum mempunyai kepedulian terhadap lingkungan hidup. Padahal di sekitar lingkungan mereka misalnya taman-taman sekolah dan juga tanaman-tanaman yang pot tidak jarang mengalami keterlambatan menerima siraman air. Tidak jarang guru harus memerintah untuk menyiram melalui pemberian sanksi karena melanggar tata tertib sekolah.
Oleh karena itu melalui kegiatan pengelolaan air wudlu ini, kami selaku pendidik Agama Islam mengajarkan kepada para siswa:
1.      Untuk berhemat dalam menggunakan air.
2.      Untuk peduli terhadap tanaman dan hewan yang juga membutuhkan air.
Di sekolah kami SMP Negeri 2 Sawahan, para siswa dibiasakan untuk shalat dhuha pada jam istirahat pertama dan  shalat Dhuhur berjamaah setelah selesai pelajaran terakhir serta shalat shalat-shalat nawafil pada saat jam pelajaran PAI. Karena terbatasnya lokasi pada tempat ibadah yang ada di sekolah, sedangkan jumlah rombongan belajarnya 36 maka kami membuat jadwal shalat untuk mereka agar masing-masing kelas mendapat kesempatan.
Tempat wudlu kita atur, selokannya ditutup dan airnya dialirkan ke arah tandon (tampungan air). Selain itu kami juga menempatkan bak air di bawah kran air tempat untuk berwudlu. Para siswa diberi penjelasan mengenai alasan kegiatan pemanfaatan air bekas wudlu untuk menyiram tanaman. Yaitu karena sebagai orang yang beriman kita dilarang melakukan pemborosan atau menyia-nyiakan sesuatu (disini adalah air bekas wudlu). Diperhatikan dari sifatnya air tidak mengalami perubahan setelah digunakan untuk berwudlu. Jadi tidak membahayakan bagi tanaman yang disiram dengannya.
Bahkan kita tanamkan keyakinan dalam hati siswa bahwa air yang menetes dari anggota wudlu kita oleh Allah SWT diciptakan menjadi malaikat yang akan mendoakan terhadap orang yang berwudlu. Jadi jika dimanfaatkan untuk menyirami tanaman-tanaman atau memberi minum hewan ternak akan lebih barakah daripada yang disirami dengan air yang yang bukan air bekas wudlu. Berkah dalam arti bahasa yaitu bertambahnya nilai kebaikan yang ada pada sesuatu. Barakah dalam hal bisa berarti pertumbuhan lebih bagus, bunganya lebih indah menawan, baunya lebih harum, dan buahnya lebih nikmat, vitamin yang halal dan thayyib.
Setelah menerima penjelasan mengenai hikmah dari memanfaatkan air bekas wudlu siswa diberi tugas sebelum mereka secara bergiliran mengambil air bekas wudlu dari bak tampungan air bekas wudlu temannya dengan menggunakan bak ukuran kecil untuk disiramkan ke tanaman yang berada di lingkungan sekolah terutama yang berada di dalam pot-pot. Setelah semua selesai berwudlu baru didirikan shalat berjamaah.


Siswa/siswi berwudhu secara bergantian,


bagi siswa/siswi yang mengantri

diharuskan untuk mengangkat 1 bak air berisi air bekas wudhu
untuk disiramkan ke pot tanaman



Siswa sedang menyiramkan 1 bak air bekas wudhu ke pot 

Para siswa yang lain mengambil air bekas wudlu yang terbuang ke tampungan air

Siswa sedang menyiramkan air bekas wudhu ke tanaman di luar pot


Lifelong Education (Belajar Sepanjang Hayat). Dengan ilmu, semua menjadi mudah. Dengan seni, semua menjadi indah. Dengan agama, semua menjadi terarah. Kebersihan adalah Pangkal Kesehatan.